LAMSEL, WARTAPRO.ID –
Calon Bupati (Cabup) Lampung Selatan (Lamsel), Radityo Egi Pratama optimis akan lebih maju, jika dirinya dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Syaiful diberi amanah untuk menampu tampuk kememimpinan Kabupaten Sai Bumi Khagom Mufakat ini.
Ihwal itu dipaparkan Cabup nomor urut 02, saat di Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamsel, yang dihelat di aula Negeri Baru Resort (NBR) Kalianda, pada Minggu malam (20/10/2024).
Paparan Egi tersebut dilontarkannya, saat Cabup nomor urut 01, Nanang Ermanto bertanya terkait langkah Cabup 02 untuk memajukan Kabupaten dengan potensi-potensi yang ada di Lamsel.
“Modernisasi teknologi tadi yang sudah saya jelaskan di sesi sebelumnya untuk meningkatkan efisiensi, kemudian optimalisasi pelatihan bagi para petani dan perkebun tentang teknik pertanian yang berkesinambungan dan manajemen lahan yang paling optimal, kemudian yang ketiganya adalah bagaimana pengembangan produk olahan hasilnya,” ucapnya.
Dirinya menyebut, dengan optimalisasi pelatihan kepada masyarakat, diharapkan penghasilan akan bertambah sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
“Kalau ini kita tempatkan di dekat-dekat kebun kita buat sentralisasi atau Kecamatan ada 17, setiap Desa satu tempat saya, tentu hasil olahan tadi memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan hasil yang sebelum diolah,” teranganya di podium.
Lanjutnya, “Kemudian dari sektor perikanan, lalu tadi saya sampaikan peningkatan teknologi budidaya perikanan melalui konsep smart histeristik image yang berbasis teknologi ekonomi, jadi penerapan implementasi alt menggunakan teknologi ini. Ini sudah banyak diterapkan di daerah-daerah lain contoh di daerah Jawa Barat itu ada di daerah Indramayur menerapkan implementasi hasil tangkapan ikan oleh para nelayan itu bisa diprediksi hari ini mereka bisa dapat berapa sehingga mereka harus mengeluarkan modal berapa. Nah yang paling membebani masyarakat masyarakat itu kadang-kadang bukan mereka tidak mau, tapi mereka belum tahu,” papar Egi yang didampingi Cawabupnya Syaiful.
“Oleh karena itu akses informasi, akses perhatian tentunya harus dibuk, sehingga masyarakat ini bebas dari ketidaktahuan, sehingga dia bisa masuk dan sebenarnya bisa kita berdayakan dari sini setiap teknologi dan UMKM kreatif bagaimana implementasi atau optimalisasi e-commerce dan ekosistem untuk pelatihan ini banyak kita temukan,” terangnya lagi.
Masih kata Egi, “contoh di Desa Kesugihan ada di desa yang menghasilkan melon, melonnya ini tentu bisa menjadi sebuah alternatif pendapatan bagi desa. Kalau ini dijadikan produk unggulan dan dipasarkan melalui implementasi teknologi, nah yang ingin saya bawa adalah bagaimana setiap desa itu memiliki produk-produk keunggulannya masing-masing. Mereka yang berbasisnya adalah wisata-wisata, kalau mereka punya produk pertanian mungkin itu penguatan kapasitas satu penyedia platform plus secara lokal juga itu sangat membantu nantinya.” Pungkasnya. (Red)